Jumat, 13 Agustus 2010

CARA BENAR MEMBUAT LANGSING TUBUH

Hati-hati Mengonsumsi Obat Pelangsing


MEMILIKI tubuh langsing, tinggi semampai, dan singet adalah dambaan setiap

orang, terutama kaum hawa. Dengan bentuk tubuh yang indah, tentunya akan punya

”nilai jual” yang lebih tinggi dan otomatis akan lebih menarik bagi lawan

jenis. Lebih-lebih bagi mereka yang masih lajang.

Memiliki tubuh idaman bukanlah merupakan perkara mudah. Kita mesti

mengupayakanya dengan maksimal dan sekuat tenaga. Apalagi, bagi mereka yang

punya hobi ngemil, makan tidak diatur dan jarang olah raga, rasanya tubuh

langsing itu hanyalah khayalan belaka.

Tak mengherankan jika kini banyak ditawarkan berbagai obat ataupun suplemen

dengan iklan yang menggiurkan, yang mempromosikan bisa menjadi langsing secara

instan. Karena keinginan yang menggebu itu, mereka biasanya tidak menghiraukan

lagi efek negatifnya yang bakal terjadi dan langsung saja dikonsumsi secara

serampangan, tanpa konsultasi dengan tenaga medis.

Andrea De Cruz, seorang bintang televisi Singapura, adalah salah satu

contohnya. Ia terpaksa harus mendekam selama beberapa lama di rumah sakit dan

mesti menjalani cangkok liver akibat menenggak pil pelangsing secara

berlebihan. Kabarnya pula, hal serupa telah menimpa 13 orang lainnya akibat hal

yang sama. Kebanyakan dari mereka menderita hipertiroid, ketidakteraturan

denyut jantung dan hepatitis.

Kejadian umum yang terjadi adalah mengonsumsi obat pelangsing tanpa resep

dokter sehingga sulit untuk memonitornya bila ada hal-hal yang tidak

diinginkan.

Tak bisa dipungkiri, animo masyarakat — terutama kaum hawa yang merasa gembrot

— terhadap obat pelangsing ini sangat tinggi. Kalangan pedagang, baik di

apotek, toko obat, dan distributor farmasi, mengakui penjualannya cukup laju

pesat. Peningkatan tren ini juga dipicu oleh iklan-iklan di berbagai media

cetak dan elektronik yang cukup gencar. Kita juga sering menjumpai selebaran di

berbagai tempat umum.

Dr. Budiono Santosa, dari Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat

Universitas Gadjah Mada mengatakan, sebenarnya secara klinis tidak ada obat

mujarab — apalagi instan — yang bisa melangsingkan tubuh. Jika banyak oang yang

mengonsumsinya, itu lebih kepada gaya hidup kaum modern yang cenderung tidak

mau ”ketinggalan zaman” dengan perilaku sosial di sekelilingnya.

Seseorang menjadi gemuk karena adanya penumpukan lemak atau kelebihan cairan

dalam sel. Pada proses menjadi gemuk, jumlah sel tubuh akan terus bertambah dan

ketika perubahan jumlah sel berhenti, ukuran selnya bertambah. Penimbunan lemak

terjadi karena makanan (terutama karbohidrat) yang masuk berlebihan,

dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.

Makanan akan dirombak menjadi energi, namun tubuh tidak memanfaatkannya.

Akibatnya, surplus energi ini akan disipan dalam tubuh dalam bentuk lemak

sebagai energi cadangan. Oleh karena itu, berat badan seseorang hanya dapat

dikurangi dengan membatasi asupan makanan atau diet, dan meningkatkan keluaran

energi melalui aktivitas fisik (olah raga teratur). Cara ini sepertinya

sederhana saja, tapi dalam kenyataannya perlu motivasi diri yang benar-benar

kuat. **

DI pasaran dewasa ini, ada beberapa jenis obat yang perlu memakai resep dokter

dan pemonitoran ketat dalam pemakaiannya. Dan obat-obat ini sebenarnya bukan

melulu direkomendasikan untuk pelangsing, hanya beberapa upaya saja bagi mereka

yang ingin mencobanya.

Obat-obatan itu di antaranya:

A. Golongan Orlistat

www.klik-brc.com

http://klik-brc.com Menggunakan Joomla! Generated: 26 June, 2010, 19:47

Cara kerja obat golongan ini adalah dengan menahan penyerapan lemak dalam usus

besar dengan jalan menghambat pemecahan molekul lemak dalam usus besar.

Direkomendasikan pemakaiannya selama 2 tahun. Efek samping yang berat belum

dilaporkan, tapi kebanyakan pasien mengeluhkan pe-rasaan tidak nyaman pada

perut (keram perut), inkontinensia (buang air kecil tidak terkontrol, ngompol)

dan tubuh bisa kehilangan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam air jika

penggunaan terus-menerus. Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil, ibu

yang sedang menyusui dan anak di bawah 18 tahun.

B. Golongan Mazindol

Cara kerja obat golongan ini adalah sebagai penahan nafsu makan. Obat ini

bekerja pada reseptor nor adrenalin, serotonin, dan dopamin dalam otak agar

bisa mengontrol nafsu makan atau mengurangi dan mengontrolnya.

Efek samping yang sering dijumpai adalah jantung berdegup lebih cepat, kepala

terasa melayang, mulut kering, rasa tidak nyaman di perut, kekacauan waktu

tidur, kulit sering gatal-gatal, dan tekanan darah bisa meningkat.

Golongan lainnya adalah Diethyl propion HCl, Sibutramine, Phentermine, dan

D-norpseudoephedrine.

C. Golongan Furosemide

Obat golongan ini bekerja sebagai diuretika (memperbanyak keluaran air

seni/urine). Berkurangnya air dalam tubuh memang dapat menyusutkan berat badan.

Berkurangnya berat badan itu bukan karena menjadi kurus, melainkan karena

cairan tubuhnya bekurang sehingga sel-selnya mengecil. Itu pun bersifat

sementara. Bila cairan keluar berlebihan, bisa terjadi dehidrasi dan ini sangat

membahayakan tubuh dan berisiko pada fungsi ginjal yang tidak normal.

Di samping obat-obatan di atas yang mesti memakai resep dokter, ada juga produk

yang dijual sebagai food supplemen.

Produk jenis ini tidak punya bahan aktif dan cara kerjanya sebagai makanan

pengganti rendah kalori saja (tapi biasanya tinggi protein). Efek sampingnya

karena terlalu besar kadar proteinnya jika dikonsumsi berlebihan bisa juga

mengakibatkan dehidrasi, kehilangan mineral, dan bisa juga gagal ginjal.

Disarankan, selama meminum obat ini harus banyak minum.

Jenis yang lain adalah jenis pembakar lemak. Bahan aktifnya adalah L-carnitine,

inositol, L-methionine, dan asam pantotenat. L-carnitine sebagai asam amino

akan membakar lemak dengan bantuan asam pantotenat. Efek sampingnya adalah

tubuh akan kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam jangka waktu panjang.

Satu lagi produk tanpa resep alias dijual bebas, yaitu golongan penahan nafsu

makan. Produk ini berisi suplemen yang akan menggumpal dalam lambung dan ini

akan mengurangi nafsu makan karena perut sudah merasa kenyang. Terkenal degan

apa yang disebut makanan/minuman berserat. Jika dikonsumsi dalam jangka

panjang, bisa mengakibatkan adanya penyumbatan dalam usus besar dan sangat

membahayakan.

**

SELAIN dua golongan produk itu, masih ada satu lagi produk yang beredar dan

masih bebas juga dibeli yaitu golongan yang terkenal dengan sebutan teh

pelangsing. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), saat ini ada

sekira 10 macam teh pelangsing yang beredar di pasaran dan enam di antaranya

buatan luar negeri. Pada umumnya yang dinamakan teh pelangsing itu berisi

campuran daun teh (Thea folium) dengan beberapa tumbuhan bahan/sediaan

tradisional dan beberapa diantaranya ditambah juga akar wangi untuk memperkuat

aromanya.

Secara farmakologis, teh pelangsing juga bisa dikategorikan sebagai diuretik

www.klik-brc.com

http://klik-brc.com Menggunakan Joomla! Generated: 26 June, 2010, 19:47

(pelancar air seni saja). Menurut Dr. Budiono, masyarakat kini begitu gandrung

dengan teh pelangsing ini, dan lagi-lagi beliau katakan ini lebih banyak faktor

psikologis semata karena konsumen telah termakan oleh iklan. Namun demikian,

minum teh pelangsing ini tidaklah akan berbahaya (kecuali kalau sangat

berlebihan karena akan terjadi dehidrasi pula) karena tidak ada efek samping.

Jadi paling banter efek sampingnya adalah boros. Thea folium atau daun teh

dalam teh pelangsing mengandung kafein sekira 1-2,5% yang bisa mendorong

aktivitas dan teofilin yang berfungsi sebagai bahan pelancar air seninya.

Tambahan sediaan lainnya di antaranya Kayu Rapat atau Parameni barbata yang

menurut buku Tumbuhan Berguna Indonesia, bermanfaat untuk mengerutkan rahim

yang membesar dan mencegah rahim melorot. Jadi sebenarnya tidak ada kaitannya

dengan hal melangsingkan tubuh.

Tumbuhan tambahan lainnya biasanya Adas (Foeniculum vulgare) yang dikenal

sebagai obat pembuang gas. Menurut J. Kloppenburg dalam bukunya Petunjuk

Lengkap Mengenai Tanaman di Indonesia dan Khasiatnya, jika ditambahkan Pulasari

(Alyxia stellata), bisa untuk melancarkan air seni.

Sediaan lain yang sering juga ditambahkan adalah daun Jati belanda (Buazuma

ulmifolia) yang menurut K. Heyne, jika diminum dua kali sehari selama 1 bulan,

bisa untuk melangsingkan tubuh karena bisa meluruhkan lemak.

Kesimpulannya, apa pun obat pelangsing yang Anda pilih hendaknya tidak

dikonsumsi dengan serampangan dan sembrono. Konsultasikan dengan tenaga medis

sehingga bisa dipantau pekembangannya.

Untuk obat bebas, juga hendaknya dibaca aturan pakainya dengan benar dan jika

ragu sebaiknya konsultasikan juga pada orang yang kompeten di bidangnya. Jangan

sampai Anda merugi, ingin langsing malahan masuk ke rumah sakit.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan Anda,dan mohon kritik dan sarannya untuk saya,agar saya dapat menampilkan blog ini lebih berisi dan sempurna.